Awas Makanan Kadaluarsa

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />Kecenderungan masyarakat berbelanja <br />banyak makanan kalengan, apalagi diiming-imingi diskon besar. Sehingga <br />konsumen lupa dan kurang memperhatikan tanggal kadaluarsa yang tertera <br /><a class="zem_slink" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Pada_%28foot%29" rel="wikipedia" target="_blank" title="Pada (foot)">pada</a> <a class="zem_slink" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Record_label" rel="wikipedia" target="_blank" title="Record label">label</a> setiap produk makanan.  Padahal efek negatif yang ditimbulkan<br /> dari konsumsi makanan yang sudah kadaluarsa sangat merugikan kesehatan.<br />  Kesempatan inilah yang dimanfaatkan oleh pedagang nakal yang berusaha <br />memanfaatkan ketidaktahuan dan kealfaan dari konsumen untuk membeli <br />produk makanan.<br /><br /><br /><div style="text-align: justify;"><br />Langkah sedini mungkin untuk mengantisipasi makanan kadaluarsa harus <br />dimulai dari konsumen, selain dengan himbauan untuk tidak membeli <br />makanan yang tidak izin beredar baik dari BPOM  maupun Departemen <br />Kesehatan (Depkes), serta dengan membekali diri pengetahuan informasi <br />yang cukup untuk mensortir sendiri produk apa yang layak dikonsumsi dan <br />tidak.<br /><br /><a name="more"></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /><br /></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /><h3><br /><b><i>Mengenal Makanan Kadaluarsa</i></b></h3><br /></div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Menurut BPOM, makanan dinyatakan mengalami kerusakan (telah kadaluarsa)<br /> jika telah terjadi perubahan –perubahan yang tidak dikehendaki dari <br />sifat asalnya.  Kerusakan pada makanan dapat terjadi karena kerusakan <br />fisik, kimia atau enzimatis.  Misalnya kerusakan pada susu yang ditandai<br /> dengan pembentukan gas, penggumpalan, lendir, <i>tengik </i>dan <br />perubahan rasa. Penggumpalan dan pembentukan lendir serta asam pada susu<br /> disebabkan oleh bakteri. Bakteri juga menjadi penyebab rusaknya makanan<br /> kaleng yang dapat ditandai dengan bau busuk dan warna hitam ketika <br />dibuka. Rusaknya makanan kaleng juga dapat diperhatikan, apakah kaleng <br />menggembung atau tidak. Biasanya jika sudah lewat tanggal kadaluarsa, <br />bakteri mengakibatkan terbentuknya gas pada makanan kaleng sehingga <br />kaleng menggembung.</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Bahaya makanan kadaluarsa bisa mengakibatkan kematian, jika tidak <br />segera tertangani. Oleh karena itu, lebih baik mencegah secara dini <a class="zem_slink" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Agar" rel="wikipedia" target="_blank" title="Agar">agar</a><br /> tidak kena dampak makanan tidak sehat atau kadaluarsa. Selain <br />pengawasan dari pemerintah, masyarakat juga perlu lebih teliti dalam <br />membeli. Apalagi saat bulan puasa hingga hari raya, toko-toko memberikan<br /> harga murah untuk produk makanan yang tanggal kadaluarsa sudah <br />mendekati jatuh tempo. Tanpa bermaksud meracuni konsumen, produk makanan<br /> yang dijual tetap rawan kerusakan karena telah lama berada di toko, <br />sehingga perlu diwaspadai.</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Setiap produsen biasanya memberikan informasi tanggal produksi dan masa<br /> kadaluarsanya di setiap label produk makanan yang diedarkan di pasaran.<br /> Infromasi tersebut memang sudah ketentuan agar konsumen dapat <br />mengkonsumsi produk makanan pada saat yang tepat.</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Sebagai informasi dalam memilih dan membeli suatu produk, konsumen <br />hendaknya harus memperhatikan beberapa informasi penting tentang <br />referensi apakah suatu produk berada dalam tenggang waktu masuk <br />kadaluarsa atau tidak. Berikut informasi terkait pertimbangan untuk <br />terhindar dari makanan kadaluarsa, sbb:</div><br /><ol><br /><li style="text-align: justify;"><br /> 1.<b> Label. </b>Pertama kali yang harus dilihat konsumen <br />sebelum mengkonsumsi makanan dan minuman dalam kemasan harus <br />memperhatikan informasi pada kemasan atau label produksi yang harus <br />meliputi nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat atau isi <br />bersih, nama dan alamat produsen dan tanggal kadaluwarsa. Pemberian <br />label pada makanan kemasan itu bertujuan agar konsumen mendapatkan <br />informasi yang benar dan jelas tentang produk tersebut.</li><br /><li style="text-align: justify;"><br /> 2.<b><b> Kemasan dan perubahan fisik</b>. </b>Produk<br /> makanan dengan kemasan yang sudah rusak tidak layak menjadi ciri khas <br />yang mudah dikenali untuk dikonsumsi Kemungkinan isinya pun sudah rusak <br />karena telah terkontaminasi. Untuk itu perhatikan jika mencium  bau yang<br /> tidak sedap, perubahan warna, <a class="zem_slink" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Colotomy" rel="wikipedia" target="_blank" title="Colotomy">bentuk</a>, dan rasa merupakan tanda-tanda <br />makanan dalam kemasan telah rusak.</li><br /><li style="text-align: justify;"><br /> 3.<b> Batas Kadaluwarsa</b>. Pada setiap label produk <br />kemasan harus mencantumkan tanggal “kadaluwarsa/exp. date/best before”. <br />Artinya, makanan dan minuman mempunyai batas akhir yang aman untuk dapat<br /> dikonsumsi dan dijamin mutunya, dengan penyimpanan yang sesuai dengan <br />petunjuk yang diberikan oleh produsen. Makanan kadaluwarsa adalah <br />makanan yang telah lewat tanggal kadaluwarsa. Makanan dan minuman yang <br />sudah rusak, sebelum atau sesudah lewat tanggal kadaluwarsa dinyatakan <br />sebagai bahan berbahaya.</li><br /><li style="text-align: justify;"><br /> 4.<b> Makanan dalam kaleng</b>. Untuk mengkonsumsi makanan <br />dan minuman kaleng, pilihlah kaleng yang baik, tidak penyok, tidak <br />berkarat dan tidak cembung. Setelah mengenali ciri fisik produk dari <br />pengemasannya yang harus dikenali berikutnya adalah membaca informasi <br />produk apakah sudah terdaftar di Departemen Kesehatan (MD/ ML DepKes RI <br />No xxxxxx) termasuk juga harus memerhatikan tanggal kadaluwarsanya. <br />Hindarilah membeli produk yang tidak mencantumkan nama dan alamat <br />produsen secara jelas, seperti produk impor yang hanya bertuliskan <br />bahasa negara produsen. Tidak lupa juga harus diperhatikan lagi bahan <br />baku dan bahan tambahan yang dipergunakan serta gunakan dan simpanlah <br />sesuai petunjuk.</li><br /></ol><br /><div style="text-align: justify;"><br /><h3><br /><b><b><i>Sekilas Pengetahuan Istilah dalam Produk Makanan</i></b></b></h3><br /></div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Konsumen harus membekali dirinya dengan pengetahuan seputar produk <br />makanan yang aman dikonsumsi baik bagi dirinya maupun lingkungan <br />sekitarnya. Pengetahuan cukup dari konsumen menjadikan dirinya sebagai <br />konsumen pintar, cerdas dan selektif serta sadar terhadap bahaya yang <br />diakibatkan dalam mengkonsumsi makanan tidak sehat.  Kesehatan suatu <br />bangsa berawal dari kesehatan diri sendiri, keluarga, masyarakat yang <br />berdampak bagi ketahanan nasional suatu bangsa. Oleh karena itu, <br />masyarakat sebagai konsumen harus mendapatkan informasi cukup, salah <br />satunya mengetahui istilah yang terdapat dalam produk makanan sebagai <br />bekal dalam berbelanja makanan agar aman dan sehat. Berikut <br />istilah-istilah yang biasanya tertera pada label produk makanan, dan <br />perlu diperhatikan diantaranya:</div><br /><ol><br /><li style="text-align: justify;"><br /> 1. Baik digunakan sebelum (<i>best before</i>) menunjukkan batas <br />suatu produk masih terjamin kualitasnya. Kualitas dan kandungan <br />nutrisinya akan turun setelah tanggal tersebut terlewati, namun belum <br />tentu membahayakan kesehatan selama kemasan masih utuh.</li><br /><li style="text-align: justify;"><br /> 2. Gunakan sebelum (<i>use by atau expired date</i>) digunakan untuk<br /> produk yang menyebabkan resiko kesehatan secara langsung ketika sudah <br />melewati tanggal yang tercantum. Biasanya dicantumkan pada produk-produk<br /> yang mudah rusak dalam penyimpanan jangka panjang misalnya daging dan <br />beberapa jenis keju.</li><br /><li style="text-align: justify;"><br /> 3. Batas sebelum penarikan (<i>pull date</i>) adalah tanggal <br />terakhir yang dianjurkan bagi konsumen untuk membeli produk tersebut <br />sehingga masih punya jangka waktu untuk mengkonsumsi tanpa mulai <br />mengalami kerusakan.</li><br /><li style="text-align: justify;"><br /> 4. Tanggal dikemas (<i>pack date</i>) merupakan informasi mengenai tanggal pada saat produsk dikemas, baik pengemasan oleh produsen maupun pengecer.</li><br /><li style="text-align: justify;"><br /> 5. Tanggal masuk toko (<i><a class="zem_slink" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Shelf_life" rel="wikipedia" target="_blank" title="Shelf life">sell by date</a></i>) adalah tanggal  pada saat produk memasuki gudang penyimpanan di toko atau tempat penjualan lainnya.</li><br /><li style="text-align: justify;"><br /> 6. Tanggal pemajangan (<i>display date</i>) menunjukkan tanggal pada saat produk mulai dipajang di rak-rak atau display toko atau tempat penjualan lainnya.</li><br /></ol><br /><div style="text-align: justify;"><br /><h3><br /><b><b><i>Tips <a class="zem_slink" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Aman" rel="wikipedia" target="_blank" title="Aman">Aman</a> Membeli Produk Makanan</i></b></b></h3><br /></div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam membeli dan mengkonsumsi produk makanan :</div><br /><ol><br /><li style="text-align: justify;"><br /> 1. Bacalah label pada kemasan. Makanan harus terdaftar di badan POM <br />dengan register 2 digit kode huruf diikuti 12 digit kode angka yang <br />telah ditentukan.</li><br /><li style="text-align: justify;"><br /> 2. Pilihkan produk yang belum melampaui tanggal kadaluarsa. Jangan <br />terkecoh dengan harga murah dengan kualitas yang tidak terjamin.</li><br /><li style="text-align: justify;"><br /> 3. Jangan mengkonsumsi produk makanan yang menunjukkan tanda-tanda <br />kerusakan seperti kaleng menggembung, berkarat, penyok, bocor.</li><br /><li style="text-align: justify;"><br /> 4. Sebaiknya produk makanan kaleng dipanaskan sampai mendididh selama 10 menit sampai 15 menit.</li><br /><li style="text-align: justify;"><br /> 5. Jika produk makanan sudah dibuka, harus langsung dikonsumsi.</li><br /><li style="text-align: justify;"><br /> 6. Bila terjadi tanda-tanda kebusukan, seperti berwana hitam dan berbau, segera dibuang.</li><br /></ol><br /><div style="text-align: justify;"><br />Masyarakat harus proaktif dengan melaporkan produk makanan yang <br />ditemukan sudah kadaluarsa ke pihak berwenang seperti BPOM atau <br />kepolisian guna menghindari peredaran makanan kadaluarsa lebih luas. <br />(*/disarikan dari  pelbagai sumber)</div><br /><div class="zemanta-pixie"><br /><img alt="" class="zemanta-pixie-img" src="http://img.zemanta.com/pixy.gif?x-id=28594b70-8ebe-4c79-84e6-2e4d28fc659f" /></div><br /></div><br />

Awas Makanan Kadaluarsa

Kecenderungan masyarakat berbelanja banyak makanan kalengan, apalagi diiming-imingi diskon besar. Sehingga konsumen lupa dan kurang memperha...

Read more »