Indonesia berencana membeli lebih dari selusin jet temput Sukhoi buatan
Rusia serta kapal patroli, rudal dan tank sebagai bagian dari rencana
modernisasi militer selama lima tahun senilai 15 milyar dollar.
Indonesia sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, telah
meningkatkan anggaran pertahanannya sejak 2010 untuk meningkatkan
kapasitas militer dalam melindungi jalur pelayaran, pelabuhan dan
perbatasan maritim.
Kebijakan itu juga didorong kecemasan bahwa Indonesia telah ketinggalan
dari Cina, Singapura, Vietnam, Thailand dan negara-negara Asia lainnya
yang telah meningkatkan pengeluaran bidang pertahanan.
Picu perlombaan senjata?
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Indonesia ingin
membeli satu skuadron penuh jet tempur Sukhoi serta kapal patroli.
Purnomo mengingatkan para anggota delegasi dalam sebuah konferensi
militer bahwa peningkatan tajam dalam anggaran militer dan memperkuat
kemampuan dalam bidang pertahanan di kawasan akan menebarkan bibit
ketidakpercayaan dan menjadi bahan bakar rivalitas.
“Jika ini tidak disertai dengan transparansi yang bisa meningkatkan
kepercayaan dan keyakinan, itu akan beresiko memunculkan sebuah
perlombaan senjata yang akan berdampak negatif bagi perdamaian dan
stabilitas,“ kata dia.
Modernisasi militer
Seorang pejabat militer lainnya mengatakan bahwa Indonesia berencana
membeli sebanyak 16 jet tempur Sukhoi, 17 kapal patroli, tiga kapal
perang kecil dan sejumlah tank dan rudal yang tidak disebutkan
jumlahnya.
Militer Indonesia juga berencana meng-upgrade squadron jet tempur
F-16 buatan Amerika yang mereka miliki. Saat ini 10 jet Sukhoi telah
dimiliki oleh Tentara Nasional Indonesia.
Oktober lalu, Menteri Pertahanan mengungkapkan pembelian 130 tank
Leopard 2 dari Rheinmetall AG Jerman, senilai total 280 juta dollar
Amerika.
Indonesia, negara kepulauan yang banyak memiliki jalur utama laut dan
memiliki teritori 54.700 km dari garis pantai, juga telah memesan tiga
kapal selam buatan Korea Selatan untuk memperbanyak armada kapal
selamnya menjadi lima buah.
Belanja militer Indonesia selama tahun 2012 tercatat Rp 72,5 trilyun.
Angka membengkak 30 persen dari tahun sebelumnya dan pada tahun 2013 ini
akan kembali naik menjadi Rp 77,7 trilyun.
AB/ HP (rtr/ ap/ afp)