Imagine Cup 2010 |
TEMPO.CO , Jakarta--Asadullohil
Ghalib Kubat kebat-kebit menyaksikan jam di komputernya terus menerjang
malam. Ia dan delapan rekannya masih menyempurnakan ide dan konsep
proyek game digital yang sedang mereka garap. Padahal kompetisi aplikasi
dunia Imagine Cup 2013 yang hendak mereka ikuti ditutup tepat pukul 12
malam pada 15 Maret lalu. Mereka pun berkejaran dengan waktu.
“Akhirnya kami bisa menyetor video game setengah jam sebelum pendaftaran ditutup,” kata Ghalib seperti dikutip Majalah Tempo edisi Senin 26 Agustus 2013.
Kompetisi
yang dibidik Ghalib dan kawan-kawan terhitung prestisius. Digelar
perusahaan Microsoft Corporation, kompetisi yang berlangsung pada 8-12
Juli lalu di St Petersburg, Rusia, itu merupakan puncak kompetisi para
pembuat aplikasi dan game berbasis platform Windows 8. Pesertanya
pelajar dan mahasiswa dari seluruh dunia. Perhelatan di Rusia itu
merupakan yang kesebelas kalinya.
Ghalib sadar, ia dan tiga
rekannya--Miftah Alfian Syah (penulis program), Tony Wijaya (desainer
grafis), dan Mukhammad Bagus Muslim (desainer grafis)--yang terbang ke
Rusia tidak datang dari universitas yang mencorong. Keempatnya mahasiswa
teknik informatika Universitas Trunojoyo, Madura. Tapi ide dan inovasi
baru bisa datang dari siapa pun, dari pelosok mana pun. Maka Ghalib cs,
yang mengusung nama tim Solite Studio, mantap berangkat beradu gagasan.
Mereka
mengusung game Save The Hamsters. Permainan di platform Windows Phone
dan Windows 8 itu menceritakan empat ekor hamster yang tersesat saat
hendak pulang ke sarangnya. Tugas pemain adalah membantu hamster kembali
ke sarang, yang berupa lubang di tanah. Caranya, pemain harus memotong
tali serta menghancurkan boks kayu, kardus, dan benda lain yang
menghalangi rute.
Yang unik dari game ini adalah ada angka pada
setiap tubuh hamster sehingga pemain tak bisa membawa hamster ke
sembarang tempat. Pemain harus menyesuaikan dengan angka pada lubang. Di
sini dibutuhkan hitungan matematika sederhana. “Kami ingin permainan
ini fun, tidak membosankan, tapi memiliki efek positif kepada
pemainnya,” kata Ghalib.
Game Save The Hamsters ternyata mampu
membawa Solite Studio menduduki peringkat kedua. Tim berhak membawa
hadiah uang senilai US$ 10 ribu (sekitar Rp 100 juta). Gelar juara
pertama diraih Austria dan peringkat ketiga dari Prancis. Dalam satu
setengah bulan terakhir, Save The Hamsters telah diunduh 350 ribu kali. Selengkapnya, baca Majalah Tempo.
ROSALINA
tempo.co